Yohanes 15: 13-14
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan
nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat
apa yang Kuperintahkan kepadamu.
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 141; Yohanes 18; Zakharia 1-3
Dua dekade setelah Perang Dunia I, yang secara resmi berakhir pada 11 November 1918, Amerika Serikat mengeluarkan Undang-undang untuk menjadikannya hari libur resmi. Hal ini bertujuan untuk menghormati para veteran yang sudah bertugas di medan perang.
Seiring berjalannya waktu dan semakin banyaknya perang yang terjadi, Hari Veteran menjadi hari libur Nasional untuk menghormati para veteran Amerika yang bertugas di semua perang.
Sebelum secara pribadi mengenal seseorang yang berperang, aku gak banyak memikirkan tentang Hari Veteran, selain aspek komersial dari beberapa penjualan produk. Aku menyesal sikapku yang kurang ajar soal hari penting ini.
Sebelum Bill berperang di Irak, dia adalah seorang tukang listrik yang bekerja di perusahaan yang sama selama 25 tahun. Anak-anaknya sebagian besar merantau. Dia dan istrinya tinggal bersama menantikan masa pensiun mereka.
Tapi setelah serangan teroris 9/11, Bill bergabung dengan Garda Tentara Nasional Virginia. Sepertinya mustahil bagi dia dipanggil untuk melayani di luar negeri karena di Perang Dunia II dia sama sekali tidak menerima panggilan apapun. Keluarganya terkejut saat dia pergi berperang ke Irak selama 18 bulan.
Waktu Bill kembali pada tahun 2005, keluarganya menyambut seorang lelaki pemberani dan radikal yang sudah hidup dalam peristiwa mengerikan. Waktu luangnya dihabiskan dengan kondisi yang sangat kacau.
Dia menceritakan pengalaman saat dia harus masuk ke sebuah kota dimana mereka melihat seorang pria yang dipenggal bersandar di sebuah tiang, dibagian dadanya ditulis kalimat: ‘Inilah yang akan terjadi kepada siapapun yang berbicara kepada orang Amerika’.
Dia menceritakan betapa besarnya rasa benci musuh dan keinginan mereka untuk menghancurkan semua orang Amerika. Dia membawa mayat pemuda itu ke unit yang juga mengalami bom bunuh diri di ruang makan di Mosul. Cerita-cerita horornya bisa dibuat jadi sebuah buku.
Hatinya hancur menyaksikan begitu banyak orang yang menderita dan mati. Kebanyakan dari mereka masih sangat muda. Dia menangisi orangtua mereka dan tahu perasaan bagaimana orangtua kehilangan anak mereka.
Bill pun mendapatkan penghargaan dari pemerintah atas kondisi cedera yang dialaminya selama perang. Dia masih bergumul dengan ingatan atas semua kejahatan, kematian dan bahaya yang terjadi di Irak. Dia mengalami stress pasca trauma yang parah beserta luka fisik yang dialaminya. Dia benar-benar cacat.
Bill adalah satu dari ribuan veteran yang perlu mendapatkan penghormatan. Mereka berjuang supaya kita bisa selamat dari musuh-musuh kita. Mereka menunjukkan cinta paling besar mereka kepada kita. Hari libur nasional ini hampir tidak cukup untuk menunjukkan kepada mereka rasa terima kasih dan hormat kita. Kita tidak bisa membatalkan apapun yang sudah mereka lalui, tapi kita bisa melakukan apapun yang Alkitab katakan untuk kita lakukan yaitu mengasihi dan mendoakan mereka.
“Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.” (Yohanes 15: 13-14)
Tuhan Yesus, Engkau selalu ada di tengah perang dan tahu segala tekanan yang dilalui para veteran kami. Roh Kudus, hibur dan kuatkanlah mereka. Hampiri mereka di tempat mereka masing-masing dan berbicaralah atas jiwa mereka. Engkau telah membawa mereka melalui banyak cobaan. Bantu mereka melihat uluran tanganMu yang perkasa bekerja dalam hidup mereka. Supaya mereka tahu kalau Engkau mengasihi mereka. Sembuhkanlah hati mereka dan juga tubuh mereka. Bantu kami untuk menunjukkan ucapan terima kasih kami yang tulus kepada mereka dan bantu kami semua untuk tidak melupakan pengorbanan yang sudah mereka lakukan. Bantu kami untuk mengasihi mereka sama seperti Engkau mengasihi kami. Amin
Hak cipta Beth Patch, digunakan dengan ijin Cbn.com